Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Minggu, 20 Desember 2015

MASA MUDA: bersenang-senang atau menggapai cita-cita?

Share
Pikinik adalah kegiatan meyenangkan yang disukai banyak orang. Betapa senangnya jika bisa berkeliling ke berbagai ke berbagai tempat yang indahnya buaahhh... tidak usah diceritakan lagi, bikin ngiler saja.
Mumpung masih muda kita gunakan masa ini untuk piknik- yeah!

Bersama orang-orang yang kita sayangi melewati jalan yang menanjak, berkelok-kelok, berbatu, diapit oleh sawah-sawah dan pepohonan yang sejuk dan diakhiri dengan pemandangan alam yang eloknya. Jangan lupa bawa hp atau kamera untuk kepentingan dokumentasi. Dan setelah selesai, tinggal diupload ke media sosial.
Hmmm... benar-benar surga dunia.

Walaupun setelah dipikir-pikir, untuk apa sih kita meng-upload foto-foto petualangan kita ke media sosial? Apakah orang lain harus tau kalau kita habis menaklukan suatu puncak atau kita sudah pernah kesini lho!
Menurut saya tak usahlah kita upload foto-foto kita ke media sosial, toh hanya akan menimbulkan rasa iri orang lain. Toh foto-foto itu kan lebih tepat untuk konsumsi pribadi. Orang lain tidak perlu tau.

Saya tidak membenci piknik, tapi tidak pula menyukainya. Sekadarnya saja.
Saya punya cita-cita, saya punya mimpi yang harus saya wujudkan sesegera mungkin. Jadi mungkin tidak ada waktu untuk bersenang-senang, atau belum punya waktu luang untuk melakukan  itu.
Kita ini masih muda, alangkah lebih baik jika kita gunakan masa muda ini untuk mengejar cita-cita kita.
Alangkah lebih baik jika kita gunakan masa muda kita untuk berkarya, membangun bangsa ini, dan masih banyak lagi kegiatan yang bisa kita lakukan daripada bersenang-senang yang hanya membuang-buang uang kita.

Justru karena kita masih muda, maka kita gunkan kesempatan ini untuk bersenang-senang. Kalau kita sudah terlanjur tua, kita tidak akan bisa bersenang-senang seperti ini. Kita tidak bisa mengulangi masa muda ini. Buat apa melakukan hal-hal yang tidak kita sukai? Lebih baik bersenang-senang, toh hidup cuma sekali saja.
Sebenarnya saya tidak berniat mencampuri urusan kalian, tapi sepertinya dengan menulis paragraf ini saya sengaja atau tidak sengaja sudah mencampuri urusan kalian.

Jangan sampai piknik kalian mengganggu kegiatan kalian dalam menggapai cita-cita mu, apalagi kalau sampai mengganggu urasan orang lain. Jangan sampai!
Maksud saya jangan diambil hati. Sekian!

0 komentar:

Posting Komentar

tulis disini